Transformasi Seni dalam The Wave Of Tommorow

Minggu, 22 Desember 2019 - 18:30 WIB
Transformasi Seni dalam The Wave Of Tommorow
Transformasi Seni dalam The Wave Of Tommorow
A A A
JAKARTA - Ajang yang memadukan seni, musik, dan teknologi, The Wave of Tommorow (WOT), sukses menghadirkan transformasi berbagai jenis bentuk seni media baru atau multimedia yang menghibur mata serta telinga para penonton millenial. Acara ini digelar di The Tribatra, Dharmawangsa, Jakarta, pada 20-29 December 2019.

Dalam era digitalisasi, industri seni ikut dipengaruhi beragam inovasi teknologi yang membuat pelakunya kian tertantang untuk bereksperimen dan menghadirkan transformasi dalam karya seni.

Mona Liem, artpreuneur sekaligus kurator Indonesia, merupakan sosok yang bertanggung jawab di balik penentuan line up kreator dan turut andil dalam merancang konsep Wave of Tommorow. Menurutnya, festival seni yang telah memasuki tahun kedua penyelenggaraan ini akan membawa berbagai transformasi karya dari sederet kreator progresif. "WOT kali ini mengangkat tema Transformasi karena bakal menghadirkan berbagai karya multidisiplin yang semakin interaktif. Kami memilih kreator yang terlibat berdasar progres mereka. Contohnya Sembilan Matahari, yang dikenal dengan visual mapping artists bereksplorasi dengan instalasi kinetik dan robot. Ada pula Kinara Dharma yang tahun lalu menghadirkan visual mapping dan tahun ini membangun instalasi audio visual dengan eksperimen sosial," beber Mona.

Lebih lanjut seniman yang berdomisili di Swiss itu memaparkan, demi menghadirkan pengalaman unik dan penuh transformasi, Mona tak hanya menantang kreator untuk bereksperimen, tapi juga menggelar award winning artist dengan karya fenomenal yang menginspirasi serta berbagai kegiatan workshop baik untuk sesama seniman maupun penonton dari kalangan millenial. "Tema Transformasi kali ini terwujud dengan adanya workshop dan sharing session yang berbicara tentang karya mereka semua. Tahun ini kami hadirkan award winning artist agar memotivasi artist dalam menghadirkan karya fenomenal yang menginspirasi, tak hanya untuk sesama artist, namun juga pengunjung millenial. Makanya ini tempat bagus untuk belajar," ucapnya.

Acara ini menampilkan sederet karya seni dari berbagai kreator seperti Rubi Roesli, Sembilan Matahari, Kinara Dharma x Modulight, Maika, U Visual, Ricky Janitra, Motionbeast, Notanlab, Farhanaz Rupaidha, serta seniman mancanegara yaitu Nonotak, Tundra, Ouchhh, dan Jakob Steensen. Dari total 14 karya yang dihadirkan, ada sebuah karya masterpiece yang mengisi area tengah eksibisi. Karya ini bertajuk Date Gate besutan studio kreatif asal Istanbul, Turki, Ouchhh.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3757 seconds (0.1#10.140)